Materi Kuliah, 7 Desember 2011

Macam-macam Fungsi Sistem Jaringan pada Tumbuhan- Sebuah sistem jaringan pada tumbuhan mengandung satu atau lebih jaringan. Satu unit sistem jaringan tersebut akan tersusun menjadi sebuah unit yang memiliki suatu fungsi. Setiap organ pada tumbuhan terdiri atas tiga sistem jaringan, yaitu sistem jaringan epidermis (jaringan pelindung), sistem jaringan pembuluh, dan sistem jaringan dasar (Campbell, et al, 2006: 630). Ketiga sistem jaringan ini saling berhubungan pada setiap organnya. Namun, letak serta ciri khusus sistem jaringan pada setiap organ akan berbeda-beda. Perhatikan gambar berikut, jaringan epidermis, epidermis bawah, jaringan dasar dan jaringan pembuluh.

1. Sistem Jaringan Epidermis. Epidermis berasal dari kata epi yang artinya luar atau tepi dan dermis yang artinya kulit atau lapisan. Epidermis dapat diartikan sebagai kulit terluar. Seperti pada hewan, lapisan epidermis pada tumbuhan berada di bagian luar organ yang dilapisinya. Lapisan sel epidermis tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Pada jenisjenis tumbuhan tertentu, sel-sel pada epidermis dapat bermodifikasi membentuk rambut, kelenjar, duri, atau serat. Epidermis pada beberapa jenis tumbuhan juga menyekresikan lapisan lilin untuk mencegah penguapan air yang berlebihan. Lapisan lilin tersebut dinamakan kutikula. Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan-jaringan lain yang berada di bawahnya. Namun demikian, ada beberapa bentuk modifikasi sel-sel epidermis yang tidak berkaitan dengan fungsi perlindungan, misalnya sebagai berikut.

Modifikasi membentuk stomata pada permukaan daun. Stomata sangat penting untuk menunjang proses respirasi dan fotosintesis.

Modifikasi membentuk lentisel, yaitu daerah di lapisan gabus dengan susunan sel yang cukup renggang. Lentisel berperan dalam pertukaran gas di batang.
Modifikasi membentuk rambut akar. Rambut akar adalah perluasan sel epidermis yang berfungsi mengoptimalkan penyerapan air dan mineral dari dalam tanah.
Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer seperti akar, batang daun, bunga, buah, dan biji. Epidermis tersusun atas satu lapisan sel saja. Bentuknya bermacam-macam, misalnya isodiametris yang memanjang, berlekuk-lekuk, atau menampakkan bentuk lain. Epidermis tersusun sangat rapat sehingga tidak terdapat ruangan-ruangan antarsel. Epidermis merupakan sel hidup karena masih mengandung protoplas, walaupun dalam jumlah sedikit. Terdapat vakuola yang besar di tengah dan tidak mengandung plastida.

Penebalan-penebalan yang terjadi pada membran sel epidermis biasanya merupakan penebalan sekunder yang terdiri atas selulosa yang berwujud sebagai garis-garis lamela. Pada tanaman kering (xerophita), penebalan tidak hanya mengandung selulosa saja, tetapi juga mengandung zat kitin. Selain itu, pada membran sel yang saling berhadapan dengan udara lingkungannya, umumnya penebalan semakin tebal karena adanya lapisan kutikula sehingga sel-sel epidermisnya menjadi sulit untuk dilalui air dan penguapan menjadi terbatas. Pada tumbuhan air (hidrophita), membran selnya tidak mengandung zat kitin maupun kutikula, kadang-kadang mengandung lemak dan damar.



Pada tumbuhan tertentu, lapisan epidermis selain mengandung kutikula juga mengandung lapisan lilin yang tidak dapat ditembus air. Pada tumbuhan golongan Gramineae, Cyperaceae, Equistinae, memiliki permukaan yang keras dan kaku. Ini disebabkan adanya zat-zat karbonat dan kersik pada sel-sel epidermis. Pada tumbuhan Ficus elastica terdapat hidrodermis yang bisa berfungsi sebagai tempat penyimpanan air. Sel-sel initial epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang sering disebut derivat epidermis, seperti stomata, trikoma, dan sel kipas.



1) Stomata
Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada daun. Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis (menonjol). Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel penutup.

2) Trikoma
Trikoma terdiri atas sel tunggal atau banyak sel. Struktur yang menyerupai trikoma, tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis atau di bawah epidermis disebut emergensia, sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina. Peranan trikoma bagi tumbuhan, antara lain sebagai berikut.
a) Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi untuk mengurangi penguapan.
b) Menyerap air serta garam-garam mineral.
c) Mengurangi gangguan hewan.
2. Sistem Jaringan Pembuluh. Sistem jaringan pembuluh terdiri atas jaringan xilem dan floem. Sistem jaringan ini mengangkut zat-zat ke seluruh bagian tumbuhan. Penjelasan mengenai xilem dan floem telah Anda pelajari sebelumnya. Masih ingatkah Anda fungsi xilem dan floem?

3. Sistem Jaringan Dasar. Jaringan yang tidak termasuk sistem jaringan epidermis dan sistem jaringan pembuluh, membentuk sistem jaringan dasar. Sistem jaringan dasar ini banyak mengisi bagian dalam tumbuhan muda di antara epidermis dan sistem jaringan pembuluh. Pada batang, sistem jaringan dasar yang berada di bagian dalam jaringan pembuluh disebut empulur, sedangkan di bagian luar disebut korteks. Namun, pada batang monokotil, sistem jaringan dasar tidak dibedakan atas empulur dan korteks .
Pada akar, sistem jaringan pembuluh membentuk silinder pusat yang berisi jaringan pembuluh. Sistem jaringan dasar pada akar, seluruhnya berupa korteks. Bagian paling dalam korteks berupa endodermis. Jaringan endodermis membatasi korteks dengan silinder pusat. Sistem jaringan dasar pada daun disebut mesofil. Mesofil berada di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil mengandung sel parenkim dengan banyak kloroplas. Pada daun tumbuhan monokotil maupun dikotil, terdapat sistem jaringan pembuluh berupa pembuluh daun.

SEL KIPAS/BULLIFORM CELL
Sel kipas merupakan salah satu derivate dari jaringan epidermis. Oleh karena itu pada artikel ini akan di singgung terlebih dahulu sedikit tentang jaringan epidermis.
Pengertian Jaringan Epidermis
Epidermis merupakan jaringan paling luar pada setiap organ tumbuhan, misal : batang, akar, daun, dan sebagainya. Juga pada bunga, buah dan biji sebelum mengalami penebalan sekunder. Epidermis melindungi bagian dalam organ tumbuhan, sehingga disebut jaringan pelindung.
Pada Eperdermis daun, dibeberapa tempat mengalami perubahan bentuk menjadi stomata, membentuk lapisan lilin dan lapisan kutikula diatas permukaan selnya. Pada Epidermis daun dan batang, juga mengalami perubahan bentuk menjadi rambut-rambut halus (trikoma). Epidermis pada ujung akar membentuk rambut-rambut akar.
Bentuk-bentuk sel epidermis, bermacam-macam, misalnya seperti kubus/prisma, tidak teratur dari permukaan merupakan segi banyak, ada yang dindingnya berkelok-kelok tidak teratur, memanjang pada Monokotil.
Ciri-ciri epidermis:
• Letak sel rapat
• Selnya hidup
• Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata.
• Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda.
• Dapat ditembus udara.
• Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air.

Fungsi epidermis :
• Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan
• Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik
• Sebagai pelindung terhadap perubahan toC
• Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan

Sifat-sifat sel epidermis :
• Selnya masih hidup, susunan rapat satu sama lain, tanpa Ruang Antar Sel.
• Plasma sel merupakan selaput, melekat pada dinding sel dengan sebuah vakuola yang besar di pusat yang berisi cairan sel.
• Plastida umumnya berupa leukoplas, hanya pada beberapa tumbuhan tertentu beberapa Pteridophyta dan tumbuhan air dan tumbuhan yang hidup di tempat teduh dapat dijumpai kloroplas.
• Dinding luar yang berbatasan dengan udara luar relatif lebih tebal daripada dinding sel sebelah dalam. Dinding luar epidermis biasanya mengandung kutin (senyawa lemak) terdapat di antara / dalam ruang inter fibrilar / inter miselar selulosa.
Seperti disampaikan di atas, sel kipas merupakan suatu bangunan/alat tambahan pada epidermis yang berasal dari sel inisial yang sama dengan epidermis tertentu yang mempunyai struktur dan fungsi yang berlainan dengan epidermis itu sendiri. Macam-macam derivat epidermis diantaranya stomac(ta), trikoma(ta), sel kipas(cell bulliform), sel kersik, velamen, litokis, dll.
Merupakan derivate epidermis yang mempunyai struktur sel yang berdinding tipis dengan vakuola yang besar dan ukuran sel lebih besar dibandingkan sel-sel epidermis. Sel-sel ini terdapat di seluruh permukaan adaksial daun/berupa deretan sejajar yang terpisah di antara tulang-tulang daun.
Sel-sel ini tersusun seperti kipas dan sel pusatnya adalah yang susunannya paling tinggi. Sel kipas mengandung banyak air dan tanpa/hampir tidak mengandung kloroplas. Dindingnya terdiri dari bahan-bahan selulosa dan pektin, dinding paling luar mengandung kutin dan diselubungi kutikula. Plasma sel berupa selaput yang melekat pada dinding sel dan berfungsi menyimpan air.
Sel kipas berfungsi dalam proses pembukaan gulungan daun dalam tunas dan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Jika udara panas, air dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan mengerut sehingga luas permukaan atas daun akan lebih kecil dari luas permukaan bawah. Oleh karenanya daun akan menggulung dan akan mengurangi penguapan lebih lanjut. Untuk pembukaan gulungan daun, jika air dalam vakuola sel kipas bertambah maka sel akan mengembang sehingga luas permukaan atas daun akan melebar. Oleh karena itu tunas atau daun muda yang menggulung akan membuka dan tumbuh sampai menjadi dewasa. Dijumpai pada Gramineae dan anggota Monocotyledoneae yang lain, kecuali Helobiae.






MATERI KULIAH : RABU-30 November 2011

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN :

Pengertian Jaringan :

Pengertian Jaringan Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sama.pada awal perkembangan tumbuhan,semua sel melakukan pembelahan diri. Pada dasarnya pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan lain selain meristem seperti pada kortek batang, tetapi jumlah pembelahannya sangat terbatas.Sel – sel meristem akan tumbuh dan mengalami kemampuan untuk membelah diri.jaringan ini disebut jaringan dewasa.

Macam-macam Jaringan :
Macam-macam Jaringan Jaringan Meristem (muda) Jaringan Permanen (dewasa) Jaringan meristem terdiri dari sekelompok sel yang tetap berada dalam fase pembelahan. Berdasarkan Posisinya Berdasarkan Asal -usulnya Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Yang termasuk jaringan permanen Jaringan pelindung (epidermis) Jaringan dasar (parenkim) Jaringan penyokong (penguat) Jaringan Pengangkut (vaskuler) Jaringan sekretoris

Jaringan Meristem Berdasarkan Posisinya :
Jaringan Meristem Berdasarkan Posisinya a. Meristem apical ; terdapat diujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujunga akar. b.Meristem interkalar ; terdapat diantara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku atau family rumput – rumputan. c. Meristem lateral ; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya adalah cambium dan cambium gabus (felogen).

Jaringan Meristem Berdasarkan Asal-usulnya :
Jaringan Meristem Berdasarkan Asal-usulnya a. Meristem primer ; sel – selnya berkembang langsung dari sel – sel embrionik (meristem apical) b. Meristem sekunder ; sel – selnya berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasi. Contohnya adalah cambium dan cambium gabus (felogen).

Jaringan pelindung (epidermis) :
Jaringan pelindung (epidermis) Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan,seperti akar,batang,daun,bunga dan buah.jaringan ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam tumbuhan sehingga jaringan epidermis disebut jaringan pelindung. Sel epidermis berkembang menjadi alat tambahan : 1. Stomata 2. Trikomata 3. Sel kipas 4. Epidermis ganda.

Jaringan dasar (parenkim) :
Jaringan dasar (parenkim) Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup,dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan proses fisiologi. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena dijumpai hamper di setiap bagian tumbuhan.contohnya parenkim dijumpai diantaraepidermis dan pembuluh angkut pada akar dan batang sebagai korteks.Pada daun parenkim merupakan mesofil daun yang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.Parenkim juga dijumpai sebagai penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji.

Jaringan penyokong (penguat) :
Jaringan penyokong (penguat) Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan.Berdasarkan bentuk dan sifatnya,jaringan penyokong dibedakan menjadi: Jaringan kolenkim Jaringan Sklerenkim.

Jaringan kolenkim :
Jaringan kolenkim Jaringan kolenkim terdiri dari sel-sel hidup yang bagian sudut dindingnya mengalami penebalan selulosa.Jaringan kolenkim mempunyai protoplas dan biasanya tidak mempunyai dinding sekunder,tetapi mempunyai sel primer yang lebih tebal dari pada sel-sel parenkim.Jaringan kolenkim membantu mengokohkan bagian tumbuhan yang masih muda.kolenkim tumbuh memanjang mengikuti daun dan akar yang disokongnya.

Jaringan Sklerenkim :
Jaringan Sklerenkim Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh bagian dindingnya mengalami penebalan sehingga memiliki sifat kuat.Jaringan sklerenkim hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid(sel-sel batu).

Jaringan Pengangkut (vaskuler) :
Jaringan Pengangkut (vaskuler) Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem.Xilem terdiri atas trakea,trakeid,serta unsur-unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim xylem. Xilem Floem.

Xilem :
Xilem Fungsi utama dari xylem adalah untuk sirkulasi air dan mineral dari akar.Pada umumnya sel-sel penyusun xylem merupakan sel mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin,sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Unsur unsur xylem terdiri dari : unsur trakeal, serabut xylem Parenkim xylem.

Floem :
Floem Floem terdiri atas : unsur-unsur tapis sel pengiring parenkim floem serabut floem.
Tipe – tipe berkas pengangkut :
Tipe – tipe berkas pengangkut Tipe kolateral Tipe konsentrasi Tipe radial
Tipe kolateral :
Tipe kolateral berkas pengangkut dimana xylem dan floem terletak berdampingan. Floem berada dibagian luar dari xylem. a. Tipe kolateral terbuka ; jika antara xylem dan floem terdapat cambium, dijumpai pada Dycotiledoneae dan Gymnospermae. b. Tipe kolateral tertutup ; jika antara xylem dan floem tidak dijumpai cambium, terdapat pada Monocotyledoneae.

Tipe konsentrasi :
Tipe konsentrasi berkas pengangkut dimana xylem dikelilingi floem atau sebaliknya. a. Tipe konsentrasi amfikibral ; apabila xylem berada ditengah dan floem mengelilingi xylem, dijumpai pada tumbuhan paku. b. Tipe konsentrasi amfivasal ; apabila floem ditengah dan xylem mengelilingi floem,dijumpai pada Cyrdiline sp. Dan rizoma Acorus calamus.

Tipe radial :
Tipe radial berkas pengangkut dimana xylem dan floem letaknya bergantian menurut jari – jari lingkaran,dijumpai pada akar tumbuhan.
Jaringan sekretoris :
Jaringan sekretoris Jaringan ini dinamakan juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Penyusun jaringan sekretoris yang penting adalah sbb : Sel kelenjar Saluran kelenjar Saluran getah

Sel kelenjar :
Sel kelenjar Sel kelenjar berasal dari parenkim dasar yang mengalami diferensiasi dan mengandung berbagai senyawa hasil metabolisme. Sel kelenjar disebut idioblas kalau bentuknya berbeda dengan sel-sel disekitarnya. Contoh : sel minyak dalam endosperma biji jarak,biji kacang,kulit kayu manis atau dalam rizoma jahe.

Saluran kelenjar :
Saluran kelenjar Saluran kelenjar terdiri dari sekelompok sel yang berdinding tipis,dengan protoplas yang kental mengelilingi suatu ruang yang berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut.Misal saluran kelenjar pada daun jeruk atau pada daun pinus.Senyawa yang dihasilkan ditimbun didalam ruang penyimpan,misalnya minyak atsiri,lender,getah dan damar.

Saluran getah :
Saluran getah Saluran getah terdiri dari sel-sel yang mengalami fungsi membentuk suatu system jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain dalam tubuh.Sel-sel tersebut berisi getah.contohnya pada beringin,ketela rambut dan karet.

ORGAN PADA TUMBUHAN :
Tumbuhan memiliki bermacam-macam organ yang tersusun atas beberapa jaringan tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, organ pada tumbuhan dibedakan menjadi organ sebagai alat hara (orgnna nutritiaum), dan organ reproduksi (organa reproductikum). Alat hara meliputi akar, batang, dan daun, sedangkan organ reproduksi berupa putik dan benang sari yang terdapat pada bunga.
1. Akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang.
Pada kebanyakan tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem perakaran berupa akar tunggang yang memiliki satu akar pokok yang besar, sedangkan pada tumbuhan monokotil berupa akar serabut, yang berupa rambut dan berukuran relatif sama.
Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai dari yang paling ujung disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh tudung akar (kaliptra). Kemudian dari ujung akar ke arah atas, terdapat zona pembelahan sel, pada daerah ini terdapat meristem apikal dan turunannya yang disebut meristem primer. Menuju ke atas, zona pembelahan menyatu dengan zona pemanjangan. Pada zona pemanjangan, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali panjang semula, pemanjangan sel ini berguna untuk mendorong ujung akar (termasuk meristem) kedepan. Semakin keatas , zona pemanjangan akan bergabung dengan zona pematangan. Pada zona pematangan, sel – sel jaringan akar menyelesaikan dan menyempurnakan diferensiasinya.
Apabila kita membuat irisan melintang akar muda, maka akan terlihat struktur sel dan jaringan penyusun akar, berturut – turut, yaitu epidermis, korteks, endodermis dan stele (silinder pusat).
Lapisan terluar dari akar adalah epidermis yang tersusun atas sel –sel yang tersusun rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis, dan memanjang, sejajar sumbu akar. Dinding sel epidermis tersusun dari bahan selulosa dan pectin yang menyerap air. Epidermis akar biasanya satu lapis. PErmukaan sel epidermis sebelah luar membentuk tonjolan yaitu berupa rambut atau bulu akar.

Korteks akar terutama terdiri atas jaringan parenkim yang relative renggang dan sedikit jaringan penyokongnya. Di sebelah dalam lapisan epidermis sering terdapat selapis atau beberapa lapis sel membentuk jaringan padat yang disebut hipodermis atau eksodermis yang dinding selnya mengandung suberin dan lignin.
Di sebelah dalam korteks terdapat selapis sel yang bersambung membentuk silinder dan memisahkan korteks dari slinder berkas pengangkut di sebelah dalamnya. Lapisan ini disebut endodermis. Sel-sel endodermis membentuk pita kaspari, yaitu penebalan dari suberin dan lignin pada sisi radial. Akibat adanya penebalan ini, larutan tidak bisa menembusnya.
Silinder pusat akar (stele) tersusun atas berkas pengangkut. Bagian ini dipisahkan dari korteks oleh endodermis. Bagian luar yang berbatasan dengan endodermis adalah perisikel yang tersusun atas sel-sel parenki berdinding tipis dan mempunyai potensi meristematik, sehingga sering disebut sebagai perikambium. Peranan perisikel terutama sebagai awal terbentuknya cabang akar tempat terjadinya kambium vaskuler, kambium gabus dan berperan dalam proses penebalan akar. sebelah dalam perisikel terdapat berkas pengangkut xilem dan floem. Xilem pada tumbuhan dikotil mengumpul di bagian tengah silinder pusat, tersusun seperti bentuk bintang, sedangkan pada tumbuhan monokotil, xilem dan floem letaknya berselang-seling.
2. Batang
Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat cambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil.
Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi dalam pertumbuhan sekunder.
Dua macam kambium yang menghasilkan jaringan sekunder tumbuhan dikotil, yaitu:
a) kambium pembuluh (vascular cambium) yairg menghasilkan xylem sekunder (kayu) ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar,
b) kambium gabus (cork cambium) yang menghasilkan suatu penutup keras dan tebal yang menggantikan epidermis pada batang dan akar.
Empulur batang tersusun atas jaringan parenkim yang mungkin mengandung kloroplas. Empulur mempunyai ruang antarsel yang nyata dan tersusun atas perikambium yang disebut perisikel. Perikambium dibatasi oleh floem primer di sebelah dalam dan endodermis di sebelah luarnya. Jari-jari empulur berupa pita radier yang terdiri atas sederet sel,
mulai dari empulur sampai dengan floem. Fungsi utamanya adalah melangsungkan pengangkutan makanan ke arah radial. Pada tumbuhan dikotil, jari-jari empulur tampak berupa garis-garis halus yang membentuk lingkaran tahun.
3. Daun
Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun dapat dilihat dari: bentuk tulang daun (menvirip, menjari, melengkung, dan sejajar); bangun daun atau bentuk helaian daun (bulat, lanset, jorong, memanjang, perisai,
jantung, dan bulat telur); tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak, bergiri, dan rata); bentuk ujung daun (runcing,meruncing, tumpul, membulat, rompang/ terbelah, dan berduri); bentuk pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan berlekuk); dan prmukaan (licin, kasap, berkerut, berbulu, dan bersisik).
Tidak hanya sebagai tempat fotosintesis, daun juga berfungsi untuk transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan). Bila kita mengamati preparat irisan melintang daun, maka akan kita jumpai bagian-bagian penyusun struktur anatomi daun yang sesuai dengan fungsi daun tersebut. Daun tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut.
Epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan ini memiliki struktur khusus sebagai adaptasi untuk berkangsungnya proses fotosintesis, yaitu adanya stoma yang dalam jumlah banyak disebut stomata. Stomata tersusun atas sel penutup dan sel tetangga yang banyak mengandung kloroplas. Adanya stomata memungkinkan terjadinya pertukaran gas antara sel – sel fotosintetik dibagian dalam daun dengan udara disekitarnya. Stomata juga merupakan jalan keluarnya uap air.

Bagian tengah dari struktur anatomi daun juga dapat kita jumpai jaringan parenkim yang menyusun mesofil daun dan terdiri atas parenkim palisade (parenkim pagar / jaringan tiang) dan parenkim spons (parenkim bunga karang. Parenkim palisade terdiri atas sel – sel yang memanjang di sel –sel bulat dan pada bagian ini banyak terdapat ruang antar sel sebagai tempat pertukaran gas selama fotosintesis berlangsung.
Hamper semua daun memiliki berkas pengangkut yang tampak sebagai tulang daun atau urat daun. Tulang daun ini berisi pembuluh angkut xylem dan floem. Berkas pengangkut pada daun berfungsi untuk mengangkut air dan hasil fotosintesis pada daun.
4. Bunga

Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan rnerupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan. |ika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi
dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi.
Kelopak bunga merupakan bagian bunga yang masih mempertahankan sifat daun. Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi kuncup bunga sebelum bunga mekar. Mahkota bunga biasanya memiliki warna dan bentuk yang menarik jika dibandingkan dengan kelopak bunga. Mahkota bunga ini berperan dalam menarik serangga dan agen penyerbukan yang
lain. Benang sari merupakan bagian yang berperan sebagai alat reproduksi jantan pada bunga, benang sari terdiri atas kepala sari yang merupakan tempat berkembangnya serbuk sari (gametofit jantan) dan suatu tangkai yang disebut filamen (tangkai sari).

Putik merupakan alat reproduksi betina pada bunga. Pada putik terdapat kepala putik yang biasanya memiliki permukaan yang lengket sebagai tempat menempelnya serbuk sari. Selain itu, putik memiliki saluran yang disebut tangkai putik. Saluran ini menuju ke ovarium pada dasar bunga yang mengandung bakal buah tempat sel telur (gametofit betina).