Oleh
: James P. Pardede
Pepatah
mengatakan “Pikir itu pelita hati”, yang bermakna bahwa apa pun yang kita
pikirkan itu akan menjadi pelita bagi hati kita. Bagaimana kalau setiap hari
kita berpikir negatif dan pesimis ? Apakah itu juga akan menjadi pelita bagi
hati kita ? Kadang-kadang, dalam menjalani hidup dimuka bumi ini, ada saja
godaan dan rayuan yang membuat kita berpikir negatif. Baik itu dari teman,
rekan kerja, saudara dekat, isteri dan anak-anak.
Berpikir
negatif akan membuat hati kita tidak tenang, perasaan kita selalu was-was dan
tidak bisa konsentrasi dalam menjalankan tugas. Padahal, kita semua tahu kalau
dalam menjalani hidup yang hanya sementara ini kita butuh ketenangan, butuh
kebersamaan, saling menghargai dan saling menghormati. Karena, setiap orang dimuka
bumi ini juga menginginkan umur yang panjang, terlihat energik dan selalu
tampil awet muda.
Resep
untuk tetap tampil awet muda sesungguhnya sangat mudah, Anda tak perlu
menghabiskan waktu berjam-jam di satu tempat rehabilitasi, mengikuti seminar
motivasi sampai berkali-kali dan ketika pulang tidak membawa hasil apa-apa.
Resep untuk tampil energik juga tak perlu menghabiskan banyak uang. Jawabannya
adalah berpikir positif. Sering-seringlah berpikir positif karena dengan begitu
Anda akan mendapatkan manfaat yang luar biasa.
Tak
ada kata rugi bagi Anda yang selalu berpikir positif. Selain memberikan
kesehatan jiwa dan raga, berpikir positif akan memberikan sejuta manfaat untuk
Anda. Dengan berpikir positif dapat meningkatkan kesehatan fisik dan
jiwa. Dr J Davidson, Prof Dept. Psycology dari University of Winconsin
menemukan, bahwa berpikiran positif bisa membuat umur panjang, mengurangi
risiko penyakit jantung, menekan angka depresi, menahan flu, coping skill lebih
baik (ketika mendapat cobaan akan lebih cepat mengatasi), sehat secara
psikologi dan meningkatkan produktivitas.
Perasaan
positif akan meningkatkan kemungkinan untuk sukses. Berpikir positif juga
meningkatkan tingkat kepuasan jiwa dan perasaan bahagia. Orang yang berpikiran
positif selalu melihat segala sesuatu dari sisi positif, sehingga bisa
menikmati hidup lebih baik. Selain itu orang yang berpikir positif selalu
bersyukur atas apa yang sampai padanya atau pengalamannya sehari-hari. Hal lain
yang tak kalah penting adalah berpikiran positif akan meningkatkan kualitas
interaksi dengan orang lain.
Kita
juga harus berpikir positif ketika menyaksikan ‘drama politik’ di negeri ini.
Setiap orang saat ini sudah haus kekuasaan, haus harta dan jabatan. Sudah
banyak manusia saat ini tak lagi berpikir secara jernih dan tulus. Ada banyak
orang saat ini melakukan berbagai cara demi untuk mendapatkan satu kesempatan
menjadi ketua, menjadi pemimpin dan menjadi raja-raja kecil di daerahnya.
Setelah tersandung, mereka baru sadar bahwa selama ini terlalu berpikiran
negatif dalam memperebutkan tahta dan jabatan menghanyutkan itu.
Tak Terasa Nyaman
Berbicara
tentang berpikir positif, kita seringkali menyaksikan hal-hal kecil yang
menjadi cermin dari perilaku seseorang. Hal kecil itu adalah perilaku kita
dalam mengemudikan kendaraan. Kalau kita berpikiran positif, pastilah kita akan
berkendara dengan benar, kalau sudah tahu berada dalam situasi macat tak
perlulah harus membunyikan klakson sampai berkali-kali. Semua orang yang berada
di atas kendaraan pasti ingin cepat sampai ke tujuan. Kalau kita berpikiran
positif, segala sesuatu akan kita lakukan dengan pemikiran yang positif pula.
Kalau
sudah tahu hari ini kita terlambat masuk kantor karena terjebak macet, maka
esok harinya berangkatlah lebih cepat dan lebih awal agar terhindar dari
kemacetan lalulintas dan cepat sampai ke tujuan. Kadang-kadang kita sendiri
yang membuat diri kita terlambat karena seringkali menomorduakan pemikiran
positif tadi.
Dengan
berpikir positif, kita akan lebih berani mengambil resiko dari setiap langkah
yang kita pilih dalam menjalani hidup dan selalu menatap masa depan tanpa
harus terperangkap dengan bayang-bayang masa lalu. Atau hanyut dengan
pemikiran-pemikiran negatif karena takut bersaing secara sehat dengan sesame
teman atau rekan kerja dalam meraih sebuah kesuksesan.
Setiap
kali melangkah untuk melakukan apa pun, selalulah berpikir positif. Paling
tidak, volume berpikir Anda harus lebih banyak positifnya daripada negatifnya.
Baru-baru ini, Indonesia telah memilih presiden barunya dan menjadi presiden
terpilih. Dia adalah Joko Widodo dan pasangannya Jusuf Kalla akan menjadi
Presiden RI yang ke-7.
Sampai
hari ini, ada banyak opini positif dan negatif yang terlontar tentang
keberadaan Jokowi-JK terutama dalam sepak terjang mereka dalam memilih menteri
yang akan duduk di kabinetnya. Ada yang berpendapat, mana mungkin seorang
ekonom menjadi menteri pariwisata ? Mana mungkin seorang jurnalis menjadi
menteri BUMN ? Mana mungkin seorang legislatif menjadi menteri pemberdayaan
perempuan ?
Anggapan-anggapan
negatif yang kita lontarkan kepada pasangan presiden terpilih akan membuat
hidup kita makin tak terasa nyaman. Bagaimana kalau posisi menteri yang
terpilih itu ada di dalam diri kita ? Kemampuan apa yang kita miliki ? Bukankah
manusia di muka bumi ini diciptakan Tuhan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Manusia memiliki talenta dan potensi yang telah ditetap Tuhan terhadap setiap
umat-Nya ?
Tak
ada ruginya kalau kita memberikan kesempatan kepada pasangan ini untuk memimpin
negeri ini lima tahun ke depan. Kita kasih kepercayaan dan kita dukung
pemerintahan ini lima tahun ke depan.Kalau setiap hari kita berpikiran negatif
terhadap kepemimpinan seseorang, kita cenderung akan tertinggal ketika orang yang
kita anggap tidak mampu justru selalu berpikir positif dan melakukan tugasnya
dengan sepenuh hati.
Kita
tidal boleh larut dengan pemikiran-pemikiran yang negatif dan mematahkan
semangat orang lain. Lebih baik kita berpikir positif saja, percayakan amanah
yang diberikan presiden kepada menteri-menterinya mudah-mudahan bisa
dilaksanakan dengan baik. Sekali lagi, berpikir positif-lah dalam menjalani
hidup yang sementara ini. Sukses untuk semua.
- Penulis adalah tenaga pendidik di salah satu sekolah Internasional.
No comments:
Post a Comment