Menikmati Danau Toba dari Sisi yang Berbeda






 Salah satu objek wisata yang saat ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah untuk penataannya adalah kawasan wisata Danau Toba yang bersinggungan langsung dengan Kabupaten Simalungun, Toba Samosir, Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Karo dan Dairi. Untuk lebih mengoptimalkan pengembangan kawasan wisata ini, pemerintah telah membentuk Badan Otorita Danau Toba dan pemerintah menunjuk Arie Prasetyo sebagai Kepala Badan Pelaksana Otorita Danau Toba.

Oleh : James P. Pardede

Dengan dibentuknya Badan Otorita Danau Toba, seluruh masyarakat Sumatera Utara khususnya yang tinggal di kawasan wisata ini menaruh harapan besar agar kejayaan yang pernah diraih Danau Toba bisa kembali diraih dan arus kunjungan wisata pulih kembali seperti masa jayanya dulu. Danau Toba memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa.

Keindahan alam Danau Toba dipandang dari kabupaten mana pun di 7 kabupaten yang bersinggungan langsung dengan danau vulkanik ini tetap indah dan menawan. Keindahan alam Danau Toba sudah terkenal ke seluruh dunia, akan tetapi karena penanganan kawasan wisata ini tidak sehebat Bali atau kawasan wisata lainnya, akhirnya wisatawan manca negara lebih memilih extend dan menginap ke Danau Maninjau di Sumatera Barat. Danau Toba jadi terlewat begitu saja karena kurangnya penataan dan daya jual kawasan wisata ini.

Kebangkitan kawasan wisata Danau Toba menjadi impian seluruh masyarakat Sumatera Utara. Beberapa tahun belakangan, ada yang bilang Danau Toba sangat kotor, tercemar dan kurang terawat. Namun disisi lain masih ada harapan dari beberapa kalangan untuk membangkitkan kembali kawasan wisata Danau Toba menjadi lebih dikenal dan memberi dampak multiplier effect kepada masyarakat di sekitarnya.

Pengembangan kawasan Danau Toba sah-sah saja dilakukan oleh banyak kalangan. Pengembangan boleh terus berjalan, tapi jangan sampai melupakan sejarah terbentuknya danau yang sangat luas ini. Menggali sejarah terbentuknya Danau Toba adalah sisi lain yang berbeda dalam meng-explore kawasan wisata ini ke manca negara.

Jangan lupakan sejarah (history) terbentuknya Danau Toba. Karena, banyak wisatawan asing yang datang ke Danau Toba ingin tahu sejarah terbentuknya danau terbesar di Asia Tenggara ini.
Peneliti Internasional menuliskan bahwa Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Diperkirakan Danau Toba terbentuk ketika ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan (gunung berapi super) ya­ng paling baru. Bumi pada masa itu pasti mengalami goncangan yang sangat dahsyat.

Bumi telah berkorban demi terbentuknya Danau Toba. Tidak hanya bumi, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan penghuni bumi ini pun banyak yang hilang generasinya pada masa itu. Jika sejarah terbentuknya Danau Toba dikemas sedemikian rupa dan dipadukan dengan kondisinya sekarang, pasti akan memiliki daya pikat tersendiri bagi wisatawan.

Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University mengutarakan bahwa jumlah total bahan di sekitar 2.800 km3 letusan-sekitar 2.000 km3 ignimbrit mengalir di atas tanah, dan sekitar 800 km3 yang jatuh abu, terutama ke barat. Piroklastik mengalir dari letusan menghancurkan area seluas 20.000 km2, dengan 600 m deposito abu tebal dengan kawah utama.

Kejadian masa dulu yang menyebabkan kematian massal dan kepunahan beberapa spesies makhluk hidup, menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari total populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta orang.

History seperti ini akan membuat wisatawan ingin tahu lebih banyak tentang Danau Toba dan mereka akan memutuskan datang kembali demi untuk mendapatkan cerita yang lebih lengkap terkait sejarah yang ada di kawasan Danau Toba. Tidak hanya sejarah terbentuknya danau, generasi berikutnya dan raja-raja yang pernah memerintah di kawasan Danau Toba akan menjadi sebuah cerita yang menarik jika digali dengan benar.

Bangunan-bangunan, artefak, batu dan alat-alat tradisional yang dulu pernah dipergunakan para raja-raja masa dulu memiliki nilai sejarah yang sangat luar biasa untuk disampaikan kepada wisatawan. Antara lain dengan membangun sebuah geleri atau museum mini yang bercerita banyak tentang keberadaan danau serta masyarakat di sekitarnya.

Di Sumatera Utara termasuk di kawasan Danau Toba sudah ada beberapa museum seperti Museum Batak Tomok, Museum Batak Tuk-Tuk Siadong, Museum Batak Huta Bolon Simanindo, T.B. Silalahi Center, Museum Simalungun, Museum Karo Lingga, Balai Budaya Batak Arjuna dan Museum Rumah Bolon Pematang Purba, ada juga Museum Negeri Sumatera Utara yang memiliki koleksi kebudayaan Sumatera Utara.

Keuntungan Langsung

Danau Toba masih memiliki peluang yang sangat besar untuk bangkit. Asal semua elemen mau turun tangan dan menaruh perhatian dalam pengembangannya. Tidak jamannya lagi kita mencari-cari siapa yang salah dan siapa yang benar dalam proses perjalanan perbaikan kawasan wisata ini.

Hal terpenting yang harus dilakukan adalah mari berkontribusi untuk membangun kawasan wisata Danau Toba. Banyak cara yang bisa kita lakukan, mulai dari pelestarian alam dan lingkungan, menjaga kebersihan danau dan menanamkan rasa memiliki kepada masyarakat yang ada di kawasan wisata Danau Toba.

Melakukan hal-hal kecil tapi berdampak besar bisa dilakukan oleh setiap orang yang tinggal di kawasan wisata ini, sama halnya dengan wisatawan yang datang ke Danau Toba.­ Tidak membuang sampah dengan sembarangan adalah hal kecil yang berdampak besar untuk menyelamatkan ekosistem danau.

Jika danau ini dijaga kebersihan dan kelestarian alamnya, ada harapan ke depan kawasan wisata ini akan bangkit kembali menjadi sektor pariwisata andalan Sumatera Utara termasuk Indonesia. Karena, sektor pariwisata adalah salah satu sektor usaha yang langsung memberikan keuntungan langsung kepada masyarakat termasuk pelaku usahanya.

Ketika wisatawan datang dan berkunjung ke Danau Toba, akan memberi dampak positif ke berbagai sendi kehidupan. Mulai dari pedagang, sektor transportasi, hotel, restoran dan sektor lainnya akan merasakan manfaat langsung dari kunjungan wisatawan ke Danau Toba.

Itu sebabnya, semua elemen bisa berkontribusi dalam mewujudkan pengembangan kawasan wisata Danau Toba, termasuk dalam menciptakan suasana yang berbeda di Danau Toba. Lupakan pengalaman buruk yang pernah ada, mari sama-sama kita gali sejarah terbentuknya Danau Toba menjadi satu bagian penting dalam mempromosikannya ke manca negara.

Paket-paket wisata yang mempromosikan kawasan Danau Toba akan mendongkrak keberadaan objek wisata ini ke seluruh dunia. Paket wisata bisa dikemas dengan berbagai kemudahan dan akses ke lokasi wisata benar-benar diperhatikan.

(Tulisan ini telah dimuat di Harian Analisa Halaman Pariwisata Minggu, 28 Mei 2017)




MATERI KULIAH POROSITAS TANAH


A.    Porositas Tanah

Porositas adalah proporsi ruang pori tanah (ruang kosong) yang terdapat dalam suatu volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara , sehingga merupakan indicator kondisi drainase dan aerasi tanah. Tanah yang poreus berarti tanh yang cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan air dan udara masuk dan keluar tanah yang secara leluasa , sebaliknya jika tanh tidal poreus (Hakim ,1996)
Tanah tersusun dari butiran tanah atau partikel lainnya dan rongga-rongga atau pori di antara partikel butiran tanah. Rongga-rongga terisi sebagian atau seluruhnya dengan air atau zat cair lainnya.

Rongga-rongga tanah yang tidak terisi oleh air atau zat cair akan terisi oleh udara atau bentuk lain dari gas. Sifat-sifat mekanis penting tanah, seperti kekuatan (strength) dan pemampatan (compressibility), secara langsung berhubungan dengan atau paling tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor dasar seperti rapat masa (density), berat volume (unit weight), angka pori (void ratio), dan derajat kejenuhan(degree of saturation).

Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air berkaitannya dengan tingkat kepadatan tanah. Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porositas yang besar.

Tanah yang porositasnya baik adalah tanah yang porositasnya besar karena perakaran tanaman mudah untuk menembus tanah dalam menvari bahan organik. Selain itu tanah tersebut mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak selalu kekurangan air.  Tetapi jika porositasnya terlalu tinggi, juga tidak baik, karena air yang diterima tanah langsung turun ke lapisan berikutnya.  Tanah seperti ini kalau musim kemarau cepat membentuk pecahan yang berupa celah besar di tanah.

Pori-pori tanah terbagi menurut besar kecilnya ruangan atau rongga antar partikel tanah, pori terbagi menjadi tiga kelompok yaitu : (1) pori makro atau pori besar ; (2) pori meso atau pori sedang ; dan (3) pori mikro atau pori kecil.

Pori tanah jika dalam keadaan basah seluruhnya akan terisi oleh air, baik pori mikro, pori meso ataupun pori makro.  Sebaliknya pada keadaan kering, pori makro dan sebagian pori meso terisi udara. Tanah yang strukturnya gembur atau remah dengan tindakan pengolahan tanah yang intensif dan bertekstur lempung, umumnya mempunyai porositas yang besar. Porositas perlu diketahui karena merupakan gambaran aerasi dan drainase tanah (Foth, 1994).

Pori tanah adalah ruang antara butiran padat tanah yang pada umumnya pori kasar ditempati udara dan pori kecil ditempati air, kecuali bila tanah kurang.  Porositas tanah adalah persentase volume tanah yang ditempati butiran padat.  (Pairunan, dkk, 1985).

Faktor porositas tanah dikendalikan oleh tekstur tanah, struktur, dan kandung-an bahan organik. Pada KU dengan poro-sitas tanah tinggi terlihat adanya kan-dungan unsur pasir dalam tekstur tanah (KU II, III, V, VI, dan VIII). Pada tanah berpasir, porositas tanah didominasi oleh pori makro yang berfungsi sebagai lalu lintas air sehingga infiltrasi meningkat. Sedangkan pada tanah berlempung, pori mikro lebih berperan dan daya hantar air-nya rendah sehingga infiltrasi menurun (Soepardi, 1983 dalam Hidayah et al., 2001).

Bahan organik dan liat bagi agregat ta-nah berfungsi sebagai pengikat untuk ke-mantapan agregat tanah. Aktivitas akar tanaman menambah jumlah pori-pori ta-nah sehingga perkolasi semakin memba-ik.  Selain itu, melalui retakan-retakan yang terbentuk oleh aktivitas akar tanam-an secara tidak langsung melalui ikatan mekanis atau biologis dan kimia oleh hu-mus dapat memantapkan agregat tanah, akibatnya laju infiltrasi menjadi mening-kat (Hairiah, 1996 dalam Hidayah et al., 2001). Semakin tinggi kandungan bahan organik dalam tanah, kondisi fisik tanah menjadi lebih baik bagi laju penurunan air ke dalam tanah.

Kenaikan kapasitas infiltrasi tanah tersebut disebabkan ke-naikan kandungan bahan organik tanah yang meningkatkan porositas tanah se-hingga lebih memantapkan struktur dan tekstur tanah serta perkembangan biota tanah permukaan. Kondisi tersebut me-nyebabkan terjadinya perbaikan sifat fisik tanah termasuk peningkatan kapasitas in-filtrasinya.

Porositas dibagi 2 berdasarkan asal usulnya :
  1. Original (Primary) Porosity
Porositas yang terbentuk ketika proses pengendapan batuan (deposisi) tanpa ada faktor lain. Pada umumnya terjadi pada porositas antar butiran pada batupasir, antar Kristal pada batukapur, atau porositas oolitic pada batukapur.
  1. Induced (Secondary) Porosity
Porositas yang terbentuk setelah proses deposisi batuan karena beberapa proses geologi yang terjadi pada batuan tersebut, seperti proses intrusi, fault, retakan, dan sebagainya. Proses tersebut akan mengakibatkan lapisan yang sebelumnya non-porosity/permeabelitas menjadi lapisan berporositas. Contohnya retakan pada shale dan batukapur, dan vugs atau lubang-lubang akibat pelarutan pada batukapur. Batuan yang berporositas original lebih seragam dalam karakteristik batuannya daripada porositas induced.

Porositas berdasarkan kualitas :
1.Intergranuler : Pori-pori terdapat di antara butir.
2.Interkristalin : Pori-pori terdapat di antara kristal. – Celah dan rekah : Pori- pori terdapat di antara celah/rekahan.
3.Pin-point porosity : Pori-pori merupakan bintik-bintik terpisah-pisah, tanpa terlihat bersambungan.
4.Tight : Butir-butir berdekatan dan kompak sehingga pori-pori kecil sekali dan hampir tidak ada porositas.
5.Dense : Batuan sangat kecil sehingga hampir tidak ada porositas.
6.Vugular : Rongga-rongga besar yang berdiameter beberapa mili dan kelihatan sekali bentuk bentuknya tidak beraturan, sehingga porositas besar.
7.Cavernous : Rongga-rongga besar sekali yang merupakan gua-gua, sehingga porositasnya besar.

Porositas berdasarkan kuantitas :
1.( 0% – 5 %) dapat diabaikan (negligible)
2.(5% – 10%) buruk (poor)
3.(10%- 15%) cukup baik (fair)
4.(15%- 20%) baik (good)

Rumus porositas sendiri yaitu :
BD =                   Porositas = 1 –     Ã   PD = 2,65

B.     Faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density (BD) Dan Partikel Density (PD) Tanah

Kerapatan partikel (Bulk Density) merupakan berat partikel persatuan volume tanah beserta porinya. Kisaran kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar tergantung ruang pori dan tekstur tanahnya. Bahan organik mineral juga mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan organik ini berperan dalam pengembangan struktur. Semakin tinggi kandungan bahan organiknya semakin berkembang struktur tanah yang dapat mengakibatkan bongkah semakin kecil (Hartati,2001).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi BD dan PD tanah.

1. Tekstur
Tekstur tanah dapat diartikan sebagai penampilan visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun tanah (Hanafiah, 2005).

2.Bahan Organik
Bahan organik biasanya berasal dari proses pelapukan batuan. Bahan organik komposisinya didalam taha memang sedikit yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan sifat-sifat tanah. Bahan organik dalam tanah terdiri atas bahan organik kasar dan bahan organik halus (Hanafiah, 2005).

3.Struktur
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat melekatnya butir-butir primer tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped (terbentuk karena prose salami ). Clod juga merupakan unit gumpalan tanah teatpi terbentuknya bukan karena proses alami (misanya karena pencangkulan tusukan pisau dan sebagainya) (Hanafiah, 2005).

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%) Pori
Ruang pori merupakan bagian volume tanah yang ditempati oleh air dan udara, keseimbangan antara udara dan air yang menempati ruang pori ditentukan oleh uuran pori.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi % pori :
a)      Kandungan bahan organic
b)      Struktur tanah
c)      Tekstur tanah

Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi tanah-tanh dengan struktur granuler atau remah,mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal).tanah denag tkstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air.(Hardjowigeno, 1987).

C.    Pengaruh Porositas Terhadap Produktivitas Tanaman
Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah, dan tekstur tanah. Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi. Tanah-tanah dengan struktur granular atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal). Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air (Hardjowigeno, 2007).

Porositas tanah merupakan perbandingan antara volume pori tanah dengan volume total tanah, yaitu menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel tanah primer (pasir, debu, dan liat) sampai pada partikel sekunder disebut juga agregat. Struktur dapat mengubah pengaruh tekstur dengan memperlihatkan hubungan kelembaban dengan udara.

Porositas total tanah juga dapat dikatakan struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti bahan organic, oksida-oksida besi dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan mempunyai bentuk, ukuran, kemantapan yang berbeda-beda (Hardjowigeno, 1987).

Tanah yang baik adalah tanah yang mengandung udara dan airnya dalam jumlah cukup dan seimbang serta mantap. Hal ini hanya terdapat pada struktur tanah yang ruang pori-porinya besar, dengan perbandingan yang sama antara pori-pori makro dan mikro serta tahan pukulan tetes-tetes air hujan. Dikatakan pula yang paling baik adalah bila perbandingan sama antara padatan air dan udara (Suhaidi, 1996).

D.    Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Porositas Tanah

Adapun hal–hal yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan struktur tanah. Iklim, suhu,  kelembaban, sifat mengembang dan mengerut  sangat mempengaruhi porositas. Misalnya saja wilayah yang beriklim hujan tropis maka tingkat curah hujan pada tanah tersebut akan tinggi pada saat tanah tersebut basah maka tanah tersebut akan mengalami pengembangan dan pori tanah pada saat tersebut akan banyak terisi oleh air juga akan mempengaruhi kelembaban tanah tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada porositasnya. Sebaliknya pada musim kemarau atau kering tanah akan mengerut dan pori tanah akan semakin besar tetapi kebanyakan akan diisi oleh udara, sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap porositas tanah tersebut. Selain itu, struktur tanah juga akan sangat berpengaruh, karena sangat bergantung pada kadar liat , pasir, dan debu yang dikandung tanah tresebut apabila struktur tanah dirusak maka porositas tanah tersebut akan berubah (Pairunan, 1997).

Porositas suatu lapisan tanah juga dipengaruhi oleh ada tidaknya  perkembangan struktur granular pada tiap lapisan horizon tanah yang akan memberikan hasil porositas total yang tinggi dan dapat meningkatkan jumlah pori mikro dan pori makro suatu lapisan tanah. Sehingga, pada suatu lapisan tanah dengan struktur remah atau kersai sangat berpengaruh dalam penentuan porositas karena dengan struktur tanah tersebut umumnya mempunyai porositas yang besar  (Hakim, dkk. 1986).

Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Porositas tanaherat kaitanya dengan tingkat kepadatan tanah (Bulk Density). Semakin padat tanahberarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porositas yang besar. Tinggi rendahnya porositas suatu tanah ini sangat berguna dalam menentukan tanaman yang cocok untuk tanah tersebut.Bila suatu tanah dengan porositas rendah dalam artian sulit menyerap air, maka bila kita menanam tanaman yang tidak rakus air, akan sangat menghambat bahkan merusak. Dalam keadaan air yang lama terserap (hingga tergenang) sementara tanaman yang ditanam tidak membutuhkan banyak air justru akan menjadikan kondisi lingkungan mikro di sekitar tanaman menjadi lembab akibatnya akan mempengaruhi perkembangan penyakit tanaman. Selain itu, tanaman akan mudah rusak bila tergenang air terlalu lama, karena tanaman tersebut dalam kondisi tercekam kelebihan air yang dapat menyebabkan pembusukan akar tanaman. (Hakim,1986).

Jadi Porositas tiap jenis tanah  adalah konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruang dan antara partikel-partikel. Untuk kebanyakan tanah-tanah mineral rata-rata kerapatan zahranya adalah 2,6 gr/cm3.Perbedaan  kerapatan dengan zahra diantara jenis-jenis tanah tidak begitu besar, kecuali terdapat variasi di dalam kandungan bahan organik dan komposisi mineral tanah (Sarwono, 2003)
Salah satu pentingnya dilakukan pengolahan tanah adalah untuk memperbesar porositas tanah. Selain pengolahan tanah, adapun cara lain yang dilakukan untuk memperbesar porositas tanah yaitu dengan penambahan bahan organik dan pengolahan tanah secara minimum. Karena tanah pertanian dengan pengolahan yang intensif cenderung mempunyai ruang pori rendah, apabila terjadi penanaman secara terus-menerus tanpa adanya pengolahan tanah maka akan mengurangi pori-pori mikro dan kandungan bahan organik dalam tanah (Hakim, dkk. 1986)

Papan Reklame ‘Siluman’ Bermunculan



Oleh : James P. Pardede

Daerah titik larangan pemasangan papan reklame di Kota Medan yang diterbitkan oleh Dinas Pertamanan pada tahun 2016 lalu adalah di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Kapten Maulana Lubis, Jalan Diponegoro, Jalan Imam Bonjol, Jalan Walikota, Jalan Pengadilan, Jalan Kejaksaan, Jalan Suprapto, Jalan Balai Kota, Jalan Pulau Pinang, Jalan Bukit Barisan, Jalan Stasiun, Jalan Raden Saleh dan Jalan Putri Hijau ternyata masih belum jelas penertiban dan penataannya.
Adanya penertiban papan reklame yang dilakukan Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan pada tahun 2016 lalu sepertinya belum ada kelanjutannya di tahun 2017 dengan adanya penggabungan Dinas Kebersihan dengan Dinas Pertamanan menjadi Dunas Kebersihan dan Pertamanan. Jeda penertiban papan reklame sepanjang beberapa bulan terakhir justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mendirikan papan reklamenya dibeberapa titik yang dianggap bisa menghasilkan pundi-pundi dan keuntungan perusahaannya.
Pantauan di beberapa ruas jalan daerah larangan ini masih banyak papan reklame yang berdiri kokoh, bahkan ada beberapa papan reklame ‘siluman’ yang muncul secara tiba-tiba dan lokasinya ada di daerah titik larangan. Papan reklame yang muncul pasca dirubuhkan beberapa waktu lalu ada di Jalan Suprapto. Bekas tiang papan reklame yang ditumbangkan masih ada, tapi tiba-tiba di dekatnya sudah berdiri lagi papan reklame yang baru.
Papan reklame siluman yang bermunculan di beberapa titik dan jalan Kota Medan ini apakah tidak terpantau tim penertiban atau ada pembiaran? Papan reklame yang sudah ditumbangkan, tiba-tiba bisa berdiri kembali beberapa hari kemudian ditempat yang sama dengan bentuk papan reklame yang berbeda juga lolos dari pantauan aparat dinas terkait.
Di jalan-jalan utama seperti Jalan Sudirman, Jalan Diponegoro dan Jalan Suprapto masih ada papan reklame besar yang dibiarkan berdiri kokoh sementara papan reklame lainnya sudah dirobohkan. Adanya tenggang waktu yang begitu lama dalam melakukan penertiban papan reklame di titik daerah larangan ini menimbulkan persepsi di tengah masyarakat bahwa Pemko Medan tidak transparan dan tidak berlaku adil (tebang pilih) dalam menertibkan papan reklame yang sudah jelas-jelas menyalahi aturan.
Papan reklame yang baru didirikan ada juga di Jalan Zainul Arifin, Jalan Diponegoro, Jalan Palang Merah dan beberapa ruas jalan lainnya di Kota Medan. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah pemasangan papan reklame baru ini benar-benar ada ijinnya atau hanya muncul bagaikan siluman (dibangun pada waktu malam hari). Karena, pemasangan papan reklame baru ini cenderung didirikan sembarangan dan merampas trotoar jalan yan seharusnya milik pejalan kaki.
Bahkan, ada beberapa papan reklame yang dibangun persis disisi badan jalan dan menyentuh aspal. Ada pula papan reklame yang didirikan tanpa memperhatikan estetika sebuah kota. Papan reklame yang dibangun saling menutup dan menimpa papan reklame di belakangnya (tumpang tindih). Saat melihat papan reklame yang satu, papan reklame dibelakangnya akan tertutup dan untuk bisa melihatnya harus dari jarak yang sangat dekat.
Papan reklame tumpang tindih dan saling menutup banyak ditemukan dibeberapa ruas jalan Kota Medan. Seperti di Jalan Pandu, Jalan MT Haryono, Jalan Asia dan beberapa ruas jalan lainnya. Papan reklame sejenis videotron yang ada di persimpangan Jalan Diponegoro juga masih dibiarkan berdiri dan ada juga videotron yang masih beroperasi persis di ujung persimpangan Jalan Diponegoro-Jalan Zainul Arifin Medan. Padahal, posisi videotron ini ada titik larangan.
Jika mengacu pada estetika sebuah kota, pemasangan papan reklame saat ini sudah terkesan mubazir dan merampas hak pejalan kaki karena dibangun di atas trotoar dan sebagian lagi adalah memakan badan jalan. Tak sulit menemukan tiang papan reklame yang merampas hak pejalan kaki di kota Medan. Median jalan (pembatas jalan tengah) pun ada yang dikorbankan menjadi bagian dari papan reklame. Aturan dan ketegasan Pemko Medan dalam menata papan reklame sangat dinantikan warga kota Medan.
Sampai ada yang memberikan opininya, papan reklame mengalahkan jumlah pohon penghijauan yang tumbuh di Kota Medan. Antara pohon penghijauan dan papan reklame seperti berkejaran dalam hal jumlahnya. Apabila Pemerintah Kota Medan benar-benar ingin menata kota menjadi kota yang mempunyai estetika, beradab, memperhatikan aspek lingkungan dan ramah terhadap warganya, segala sesuatu yang berhubungan dengan hak publik perlu mendapat perhatian serius dari Kota Medan.
Merampas Hak Pejalan Kaki
Salah satu yang sangat bersinggungan dengan hak publik adalah pemasangan papan reklame, terutama kalau pemasangannya merampas hak pejalan kaki dan jalan raya. Setiap kali pemasangan papan reklame pasti sudah ada prosedur dan tata cara yang harus dipenuhi. Pemerintah yang dalam hal ini Pemko Medan memiliki kewenangan memberi izin pemasangan papan reklame harus sesuai dengan peraturan daerah (Perda) yang ada melalui dinas terkait yang berwenang dalam mengurus ijinnya. Adanya zona larangan dan zona yang bisa dipasangi papan reklame harus transparan dan benar-benar dijalankan.
Beberapa pihak yang dalam hal ini perusahaan periklanan yang ingin memasang papan reklame atau apa pun bentuknya yang berbau iklan ditempat umum juga harus terlebih dahulu mengajukan ijin dan mempertanyakan lokasi pemasangan apakah daerah atau zona yang dimaksud bisa digunakan untuk pemasangan papan reklame. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan karena ingin cepat dan tak perlu repot dengan aturan-aturan yang mengikat, Pemko dan pihak perusahaan periklanan pun bernegosiasi dengan mengorbankan hak pejalan kaki (trotoar) merusak estetika kota.
Dalam penataan papan reklame yang masih berdiri kokoh di beberapa ruas jalan Kota Medan, termasuk di daerah zona larangan harus dilakukan audit dan evaluasi apakah papan reklame tersebut sudah habis masa ijinnya atau dibangun secara liar tanpa ijin sama sekali. Di Kota Medan ada beberapa jenis reklame yang berdiri kokoh dan menempel pada gedung, yaitu reklame megatron, videotron, bando, umbul-umbul, spanduk dan jenis lainnya.
Bergulirnya aturan dari Pemko Medan pada tahun 2016 lalu untuk menata kembali papan reklame di Kota Medan adalah angin segar bagi kota ini untuk menjadikan kota Medan lebih manusiawi. Penertiban papan reklame akan memberikan kebebasan atau kemerdekaan bagi pejalan kaki yang selama ini kesulitan saat melintasi trotoar.
Harapan warga Kota Medan ke depan adalah, Pemko Medan benar-benar melaksanakan aturan yang ada. Pemko Medan harus tegas dalam menegakkan Perda yang ada dan menertibkan papan reklame yang menyalahi aturan. Sikap membeda-bedakan atau tebang pilih akan mengakibatkan kepercayaan warga Kota Medan kepada pemerintah semakin menurun. Jangan karena pemiliknya berteman dengan pejabat A atau pejabat B, Pemko Medan jadi tebang pilih dan melakukan pembiaran.
Penertiban papan reklame yang sudah dilakukan Pemko Medan beberapa waktu lalu harus diteruskan jika Pemko Medan benar-benar ingin menata kota ini menjadi kota yang bersih, ramah dan memiliki estetika yang enak dipandang mata. Jangan sampai papan reklame lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan pohon penghijauan penghasil oksigen yang dibutuhkan mahluk hidup untuk keberlangsungan hidupnya. Semoga !
*Penulis adalah pendidik dan peduli dengan masalah sosial.