Salah satu objek wisata yang saat ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah untuk penataannya adalah kawasan wisata Danau Toba yang bersinggungan langsung dengan Kabupaten Simalungun, Toba Samosir, Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Karo dan Dairi. Untuk lebih mengoptimalkan pengembangan kawasan wisata ini, pemerintah telah membentuk Badan Otorita Danau Toba dan pemerintah menunjuk Arie Prasetyo sebagai Kepala Badan Pelaksana Otorita Danau Toba.
Oleh
: James P. Pardede
Dengan dibentuknya Badan Otorita
Danau Toba, seluruh masyarakat Sumatera Utara khususnya yang tinggal di kawasan
wisata ini menaruh harapan besar agar kejayaan yang pernah diraih Danau Toba
bisa kembali diraih dan arus kunjungan wisata pulih kembali seperti masa
jayanya dulu. Danau Toba memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa.
Keindahan alam Danau Toba
dipandang dari kabupaten mana pun di 7 kabupaten yang bersinggungan langsung
dengan danau vulkanik ini tetap indah dan menawan. Keindahan
alam Danau Toba sudah terkenal ke seluruh dunia, akan tetapi karena penanganan
kawasan wisata ini tidak sehebat Bali atau kawasan wisata lainnya, akhirnya
wisatawan manca negara lebih memilih extend
dan menginap ke Danau Maninjau di Sumatera Barat. Danau Toba jadi terlewat
begitu saja karena kurangnya penataan dan daya jual kawasan wisata ini.
Kebangkitan kawasan wisata Danau Toba menjadi impian
seluruh masyarakat Sumatera Utara. Beberapa tahun belakangan, ada yang bilang
Danau Toba sangat kotor, tercemar dan kurang terawat. Namun disisi lain masih
ada harapan dari beberapa kalangan untuk membangkitkan kembali kawasan wisata
Danau Toba menjadi lebih dikenal dan memberi dampak multiplier effect kepada masyarakat di sekitarnya.
Pengembangan kawasan Danau Toba sah-sah saja
dilakukan oleh banyak kalangan. Pengembangan boleh terus berjalan, tapi jangan
sampai melupakan sejarah terbentuknya danau yang sangat luas ini. Menggali
sejarah terbentuknya Danau Toba adalah sisi lain yang berbeda dalam meng-explore kawasan wisata ini ke manca
negara.
Jangan lupakan sejarah (history) terbentuknya Danau
Toba. Karena, banyak wisatawan asing yang datang ke Danau Toba ingin tahu
sejarah terbentuknya danau terbesar di Asia Tenggara ini.
Peneliti Internasional menuliskan bahwa Danau
Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar
30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Diperkirakan Danau Toba
terbentuk ketika ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan
letusan (gunung berapi super) yang paling baru. Bumi pada masa itu pasti
mengalami goncangan yang sangat dahsyat.
Bumi telah berkorban demi terbentuknya Danau
Toba. Tidak hanya bumi, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan penghuni bumi ini
pun banyak yang hilang generasinya pada masa itu. Jika sejarah terbentuknya
Danau Toba dikemas sedemikian rupa dan dipadukan dengan kondisinya sekarang,
pasti akan memiliki daya pikat tersendiri bagi wisatawan.
Bill Rose dan Craig
Chesner dari Michigan Technological University mengutarakan
bahwa jumlah total bahan di sekitar 2.800 km3 letusan-sekitar
2.000 km3 ignimbrit mengalir di atas tanah, dan sekitar 800 km3 yang jatuh abu,
terutama ke barat. Piroklastik mengalir dari letusan menghancurkan area seluas
20.000 km2, dengan 600 m deposito abu tebal dengan kawah utama.
Kejadian masa dulu yang menyebabkan kematian
massal dan kepunahan beberapa spesies makhluk hidup, menurut beberapa bukti
DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari total
populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta orang.
History seperti ini akan membuat wisatawan ingin
tahu lebih banyak tentang Danau Toba dan mereka akan memutuskan datang kembali
demi untuk mendapatkan cerita yang lebih lengkap terkait sejarah yang ada di
kawasan Danau Toba. Tidak hanya sejarah terbentuknya danau, generasi berikutnya
dan raja-raja yang pernah memerintah di kawasan Danau Toba akan menjadi sebuah
cerita yang menarik jika digali dengan benar.
Bangunan-bangunan, artefak, batu dan alat-alat
tradisional yang dulu pernah dipergunakan para raja-raja masa dulu memiliki
nilai sejarah yang sangat luar biasa untuk disampaikan kepada wisatawan. Antara
lain dengan membangun sebuah geleri atau museum mini yang bercerita banyak
tentang keberadaan danau serta masyarakat di sekitarnya.
Di Sumatera Utara termasuk di kawasan Danau Toba
sudah ada beberapa museum seperti Museum Batak Tomok, Museum Batak Tuk-Tuk
Siadong, Museum Batak Huta Bolon Simanindo, T.B. Silalahi Center, Museum
Simalungun, Museum Karo Lingga, Balai Budaya Batak Arjuna dan Museum Rumah
Bolon Pematang Purba, ada juga Museum Negeri Sumatera Utara yang memiliki
koleksi kebudayaan Sumatera Utara.
Keuntungan
Langsung
Danau Toba masih memiliki peluang yang sangat
besar untuk bangkit. Asal semua elemen mau turun tangan dan menaruh perhatian
dalam pengembangannya. Tidak jamannya lagi kita mencari-cari siapa yang salah
dan siapa yang benar dalam proses perjalanan perbaikan kawasan wisata ini.
Hal terpenting yang harus dilakukan adalah mari
berkontribusi untuk membangun kawasan wisata Danau Toba. Banyak cara yang bisa
kita lakukan, mulai dari pelestarian alam dan lingkungan, menjaga kebersihan
danau dan menanamkan rasa memiliki kepada masyarakat yang ada di kawasan wisata
Danau Toba.
Melakukan hal-hal kecil tapi berdampak besar bisa
dilakukan oleh setiap orang yang tinggal di kawasan wisata ini, sama halnya
dengan wisatawan yang datang ke Danau Toba. Tidak membuang sampah dengan
sembarangan adalah hal kecil yang berdampak besar untuk menyelamatkan ekosistem
danau.
Jika danau ini dijaga kebersihan dan kelestarian
alamnya, ada harapan ke depan kawasan wisata ini akan bangkit kembali menjadi
sektor pariwisata andalan Sumatera Utara termasuk Indonesia. Karena, sektor
pariwisata adalah salah satu sektor usaha yang langsung memberikan keuntungan langsung
kepada masyarakat termasuk pelaku usahanya.
Ketika wisatawan datang dan berkunjung ke Danau
Toba, akan memberi dampak positif ke berbagai sendi kehidupan. Mulai dari pedagang,
sektor transportasi, hotel, restoran dan sektor lainnya akan merasakan manfaat
langsung dari kunjungan wisatawan ke Danau Toba.
Itu sebabnya, semua elemen bisa berkontribusi
dalam mewujudkan pengembangan kawasan wisata Danau Toba, termasuk dalam
menciptakan suasana yang berbeda di Danau Toba. Lupakan pengalaman buruk yang
pernah ada, mari sama-sama kita gali sejarah terbentuknya Danau Toba menjadi
satu bagian penting dalam mempromosikannya ke manca negara.
Paket-paket wisata yang mempromosikan kawasan
Danau Toba akan mendongkrak keberadaan objek wisata ini ke seluruh dunia. Paket
wisata bisa dikemas dengan berbagai kemudahan dan akses ke lokasi wisata
benar-benar diperhatikan.
(Tulisan ini telah dimuat di Harian Analisa Halaman Pariwisata Minggu, 28 Mei 2017)
No comments:
Post a Comment